Tempo: Teka-Teki Wiji Thukul


Pada Suatu siang Agustus 1996, dia pamit kepada istri untuk pergi bersembunyi. Sejak itu, penyair pelo ini menggembara dari satu kota ke kota lain, menghindar dari kejaran jendral-jendral di Jakarta yang marah-marah menuding puisinya menghasut para aktivis untuk melawan pemerintah Orde Baru.
Tapi, bahkan setelah rezim Soeharto tumbang, Wiji Thukul tak juga pulang, Banyak yang menduga dia menjadi korban penculikan dan pembunuhan di sekitar prahara Mei 1998. Istri dan beberapa kerabat dekatnya percaya dia masih hidup dan suatu ketika akan kembali
Download

0 komentar:

Posting Komentar